Jumat, 29 Januari 2010

Press Release Rakernas FKMSB

Kalangan Pesantren Soroti Suramadu

JEMBER – Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) turut bersuara mengenai masa depan Madura pasca diresmikannya Suramadu. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung di Jember (Sabtu, 30 Januari – 31 Januari), persoalan Suramadu menjadi salah satu topik pembahasan. Rakernas ini merupakan tindaklanjut dari Kongres VI yang digelar di Jogjakarta awal Desember lalu.

Ketua Umum PP FKMSB Hafiz el-Asad menyatakan, masalah Suramadu sangat urgen untuk dibahas karena berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat Madura. Menurut dia, hingga sekarang pengelolaan Suramadu belum berjalan maksimal. Dia mencontohkan, kondisi infrastruktur di kawasan Suramadu yang belum memadahi. Padahal, dengan beroperasinya jembatan Suramadu diharapkan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Madura.

“Peningkatan kesejahteraan masyarakat Madura akan tercapai jika infrstruktur memadahi,” kata Hafiz kemarin.

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, minimnya infrastruktur menyebabkan investor belum tertarik menanamkan investasi di Madura. Padahal, lanjutnya, potensin investasi di Madura cukup bagus. Terlebih jarak tempuk ke Madura dari Surabaya relatif singkat.

“Kalau dulu alasan terhambatnya investasi di Madura karena factor transportasi terlalu lama. Sekarang sudah ada Suramadu, harusnya lebih mudah,” jelasnya.

Jika infrastruktur memadahi, Hafiz optimistis pembangunan di Madura bakal maju. Terlebih lagi, Madura memiliki potensi besar.

”Pulau Madura memiliki potensi sumber daya yang cukup besar, seperti tanaman pangan, peternakan, perikanan, pertambangan golongan C, minyak dan gas bumi, serta kawasan wisata,” katanya.

Dia berharap nantinya terbentuk kawasan ekonomu khusus (KEK) di daerah Madura. Karena itu, sinergi dan integrasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah diperlukan. Pihaknya juga meminta Badan Pengembangan Wilayah Surabya-Madura (BPWS) serius memperjuangkan kepentingan masyarakat Madura.

Hal lain yang menjadi sorotan FKMSB adalah peningkatan kualitas SDM Madura. Menurut Hafiz, peningkatan infrstruktur harus dibarengi dengan kesiapan SDM. Karena itulah, pemerintah di empat kabupaten wajib melakukan peningkatan SDM melalui pendidikan maupun penanaman nilai-nilai keislaman.

“Dengan peningkatan keilmuan, kita berharap masyarakat Madura berperan dalam pembangunan tanpa kehilangan identitas keislaman mereka,” harapnya.

Selain itu, penguatan ekonomi rakyat harus menjadi prioritas pemerintah. FKMSB berharap potensi-potensi ekonomi lokal dikembangkan agar menjadi tumpuan masyarakat Madura.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP FKMSB Mawardi Asya’ari menambahkan, selama dua tahun periode kepengurusan, pihaknya akan menitikberatkan pada program yang bersifat pemberdayaan dan pendampingan. Menurut dia, program pemberdayaan akan diwujudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Madura baik dalam bidang pendidikan maupun ekonomi. Sementara pendampingan dilakukan untuk melindungi warga dari eksploitasi kebijakan.

“Kami akan berada di garda terdepan, agar masyarakat tak selalu menjadi korban,” tegas mahasiswa UIM Pamekasan ini.

Dia mencontohkan, program pendampingan dilakukan kepada petani tembakau agar tidak dipermainkan dalam tata niaga tembakau. Sebab, pihaknya melihat selama ini selalu ada permainan dalam penentuan harga jual tembakau. “Akibatnya petani tembakau selalu menjadi korban,” pungkasnya.

About Me

Foto saya
Care Calm n' Comfortable

Pembaca Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Follow us on FaceBook

 

© 2013 wellcome to saxera's zone. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top