Rabu, 18 Februari 2009

Resolusi: Impotensi di Tubuh PBB




sindo 15 januari 2009
SUARA MAHASISWA, sindo
Resolusi: Impotensi di Tubuh PBB ........
Thursday, 15 January 2009

AGRESI Israel ke Palestina tampaknya tak jua mengendur. Sejak tanggal27 Desember 2008, berita utama berbagai media selalu dihiasi ihwalinvasi brutal Israel ke Palestina.

Dalam invasi tersebut tidaktanggung- tanggung, Israel membombardir Palestina tanpa henti.Korbannyatelah mencapai ratusan orang. Yang lebih mengenaskan lagi, lebih daritiga puluh persen korban adalah anak-anak.

Menyusul maraknyakorban berjatuhan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai lembagainternasional yang dibentuk untuk menyuarakan aspirasi,mewadahikeamanan, dan ketenteraman dunia, mengeluarkan resolusi melalui DewanKeamanan (DK) yang berisi tentang gencatan senjata,penyaluran bantuankemanusiaan ke Gaza, dialog rekonsiliasi kedua pihak, dan perdamaianTimur Tengah.

Dari seluruh delegasi, hanya Amerika Serikat(AS) yang memilih abstain. Sayang, resolusi tersebut masih sajadikangkangi Israel. Zionis itu malah kian brutal menghujani Palestinadengan amunisi berisi fosfor putih yang efeknya mampu membakar bendasekitar dengan cepat,yang dilarang dipakai dalam perang.

Pertanyaankemudian timbul,apa yang salah dengan konflik yang tidak pernah kunjungusai tersebut, resolusi yang dikeluarkan atau memang PBB sendiri yangbermasalah? Jawabannya tentu kedua hal tersebut. Sebab resolusi hadirsebagai representasi dari eksistensi PBB. Resolusi merupakan salah satubarang dagang, yang berperan menjaga nama dan eksistensi PBB, dan bahwaresolusi dibuat tak lain hanya untuk memecahkan persoalan.

Sepanjangsejarah dikeluarkannya resolusi DK PBB, konflik Israel dan Hamas-lahyang menerima resolusi paling banyak, tapi sepanjang sejarah itu pulakedamaian sebagai cita-cita setiap warga tidak pernah tercapai.Bahkandapat dikatakan dari hari ke hari justru kian buruk.

Sebagaimanaartinya, resolusi dikeluarkan dengan maksud agar perdamaian di mukabumi tercapai.Agar pepe-rangan,dengan bentuk apa pun, tidak meluas danbisa dihentikan. Akan tetapi, ketika maksud dan tujuan tersebut hanyamampu teraplikasi dalam ranah utopia belaka, tentu PBB sebagai pihakbersangkutan harus mengeluarkan kebijakan lain yang lebih menimbulkanefek berarti.

Misalnya dengan embargo produk Israel danmengajak seluruh negara––yang ini seperti mimpi di siangbolong––terlebih yang berstatus sebagai anggota PBB untuk menghentikankerja sama ekonomi, terutama ekspor barang mentah yang berpotensidijadikan amunisi.

Kalaupun PBB bersikukuh untuk memakairesolusi sebagai jalan keluar dari masalah pelik itu,perlu kiranyadiadakan reinterpretasi substansi dari resolusi itu sendiri, jangansampai keberadaan resolusi hanya menjadi tumpukan berkas tak berartiyang menyesaki rak-rak gedung PBB.Resolusi ini harus dikuatkan dalamaksi nyata PBB agar Israel yakin bahwa PBB memang serius menanganimasalah agresi Israel ini.

Hal lain yang patut dikembangkanadalah pemupukan sikap profesional di tubuh PBB.Bukan rahasialagi,taring PBB kerap mengisut manakala kebijakan yang sepatutnyadiambil berseberangan dengan AS. PBB seakan lebih memilih bungkamketika kebijakannya tak sejalur lagi dengan kepentingan AS meskikredibilitas PBB yang harus jadi tumbal sekalipun.

Keberpihakanini pada gilirannya akan berdampak pada mencuatnya sinisme di satupihak––dalam hal ini Hamas, bahkan Palestina. Keberpihakan ini jugalahyang membuat konflik akan kian larut karena masingmasing pihak ada yangmerasa selalu ditrugikan sementara pihak lawannya selalu diuntungkan.

Inisangat beralasan mengingat AS memang terkesan mendiamkan sikap brutalIsrael. Jika hal ini tetap dipupuk, bukan sebuah kenistaan jika sejarahmemudarnya kepercayaan masyarakat internasional terhadap ligabangsa-bangsa kembali terulang di tubuh PBB.Padahal pada saat ini kitamengharapkan PBB dapat menunjukkan fungsinya sesuai nafas-nafaspembentuknya pada tahun 1948 dulu.(*)

Hafiz Al Asad
Mahasiswa Hubungan Internasional
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

About Me

Foto saya
Care Calm n' Comfortable

Pembaca Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Follow us on FaceBook

 

© 2013 wellcome to saxera's zone. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top