Kamis, 30 April 2009

Ketika Holland Menjawab Kebutuhan Global

06.42

Membaca buku Rahasia Meede karya E.S.ITO, euphoria berada di tengah perpaduan antara kehidupan Belanda dan Indonesia sangat kental terasa. Setting tempat yang diambil di beberapa lokasi di Jakarta dengan pemakaian tempat-tempat bersejarah, semisal Musium Fatahillah, Bangunan Dasaad Musin dan beberapa bangunan tua lainnya yang arsitektur bangunan masa kolonialnya masih ada, kian menjadikan saya terpesona dengan deskripsi akulturasi dua hal yang berbeda tersebut; Belanda-Indonesia, Barat dan Timur, sebuah perpaduan yang tak ternilai harganya. Semakin terasa menarik membaca buku tersebut ketika imajinasi saya kembali dikoyak-koyak, mengintari masa VOC, lalu revolusi Indonesia hingga pada akhirnya sampai pada zaman sekarang.

Searus dengan berputarnya zaman, Belanda bergerak menjadi sebuah Negara maju yang keberadaannya sangat diperhitungkan di tengah komunitaas global. Namun meski begitu, pemerintah Belanda tidak serta merta menjadi introvert dengan hendak membagi-bagi resep keberhasilannya, sebagai respon atas kebutuhan masyarakat internasional di tengah desakan globalisasi. Sebagai salah satu jalan alternatifnya adalah dengan menjadikan dunia pendidikan sebagai mediatornya.

Apa saja resepnya? Lets describe its!

Semua yang Ala Internasional.

Mencari ihwal yang berbau internasional di Belanda, tentu bukan perkara sulit, terlebih jika ruang lingkupnya terkait dengan Pendidikan. Sentuhan internasional dapat dengan mudah dirasakan dan ditemukan di berbagai sudut daerah di Belanda.

Antra lain, Disediakannya lebih dari 1.400 Program Internasional, yang diperuntukkan bagi masyarakat yang haus keilmuan global. Hal ini masih ditopang dengan kurikulum yang intensif pada level yang lebih tinggi, lebih maju dan diproritaskan pada praktek, sehingga jaminan akan kemampuan peserta didik untuk dapat survive ketika bekerja nantinya tak lagi menjadi angan belaka.

Untuk mempermudah pencapaian cita-cita luhur itu, pemerintah Belanda memakai bahasa inggris sebagai bahasa pengantarnya, agar peserta didik yang datang dari Negara lain yang nota benenya hanya memakai bahasa Inggris sebagai bahasa internasionalnya tidak merasa kesulitan.

Hal lain yang juga masih syarat bau Internasional adalah Kualitas Pendidikan yang Internasional. Ini dapat dilihat dari berbagai pengakuan dunia internasional yang hingga kini masih terus mengalir. Sekedar menyebutkan saja, Utrecht University yang menempati kursi 47 Universitas terbaik di seluruh dunia pada the Shanghai’s Academic Ranking of The world Universities, 90 persen Perguruan Tinggi (PT) di Belanda masuk 200 PT terbaik dunia. Begitu pula tingkat akurasi hasil riset internasional di Belanda yang menempati posisi terbaik di dunia.

Atmosphere Budaya Mahasiswa di Belanda yang juga Internasional.

Menikmati Happines of Gathering dalam dunia nyata, agaknya Belanda yang patut untuk kembali menjawab. Perbedaan jenis kulit, Ras, Agama, Kultur dan lain sebagainya yang ada di seluruh dunia, ada di Belanda. Perbedaan-perbedaan tersebut berbaur dan bersinergi mencipta atmosphere internasional di dunia akademik Belanda.

Dan yang tak kalah penting adalah, Institusi Pendidikan yang juga Internasional.

Pendidikan Internasional telah dikenal di Belanda sejak lebih dari 50 tahun yang lalu. 11 dari 14 Universitas diantaranya intens terhadap program studi pembangunan, berbasis pada keraj kelompok dalam skala kecil, dan pertukaran budaya antar peserta didik yang datang dari berbagai Negara, difasilitasi oleh pengajar yang secara track record cukup berpengalaman di Negara-negara berkembang. Hal ini akan semakin memperkaya, baik wawasan, keilmuan dan kebudayaan peserta didik, sehingga akan sangat berguna jika bekerja nantinya.

Serba Serbi Lain yang Juga Internasional

Ihwal lain yang juga masih kental aroma internasionalnya adalah. Eksistensi Multikultural di Tengah Masyarakat Belanda. Multikulturalisme tesebut muncul, sebagai buah dari terjadinya akulturasi antara berbagai kebudayaan dan pola tingkah yang dimiliki berbagai jenis masyarakat yang datang dari berbagai Negara, yang pada akhirnya bersinergi di Belanda. Multikultural yang ada tersebut, pada klimaksnya menambah rentet panjang identitas keragaman yang ada di Belanda. Hal ini akan sangat memberikan pengaruh positiv terhadap peserta didik yang menganyam pendidikan di belanda.

Catatan Kecil untuk Indonesia.

Tentu masih segar dalam ingatan kita, ketika beberapa bulan yang lalu, Wakil Presiden Jusuf kalla (JK) bertandang ke Belanda. Diberitakan, Pak JK sempat menyambangi beberapa daerah tempat bongkar muat barang dari dan ke Belanda, beliau sangat terkesan dengan sistem yang diaplikasikan. Efisiensi dan tingkat keamanan yang ada , dinilai patut untuk dijadikan bahan kacaan bagi Indonesia, hal ini sangat beralasan mengingat sistem bongkar muat di banyak pelabuhan yang katanya bertaraf internasional di Indonesia, masih jauh dari standar internasional yang ada. Begitu pula sistem pengairan yang cukup baik, yang ada di Belanda, ini berlandas pada kondisi kota-kota di Indonesia, terlebih Jakarta yang rentan banjir.

Lantas apa konstelasinya dengan sistem pendidikan serba internasional di Belanda serta pendidikan di Indonesia? Tentu sangat erat kaitannya. Globalisasi menjadi hal yang tak mungkin terpisahkan dari kehidupan masyarakat moderen, ia hadir dengan segala efek negativ dan positivnya, Negara yang kuat pasti akan bisa survive, bahkan tidak menutup kemungkinan mampu menguasai pasar. Sementara Negara lemah yang secara pengetahuan masih lemah terhadap kans kancah global dalam sisi progresifitas dan kompetifitas, tidak akan mampu menjadi pemain (subjek), lebih dari itu, ketidak siapan tersebut sangat memungkinkan negara sejenis untuk pasif sama sekali.

Seperti yang sudah diurai di paragraph sebelumnya mengenai keberadaan Belanda yang berperan tak ubahnya miniatur masyarakat global, saya pikir hal ini patut mendapatkan perhatian. Pendidikan yang serba internasional akan membantu peserta didik untuk lebih matang dalam menghadapi globalisasi. Sosialisasi dengan berbagai macam orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda, semisal Negara, Kebangsaan, Agama, Ras, Suku budaya dan seabrek perbedaan lainnya akan memperkaya pengetahuan dan wawasan peserta didik. Oleh karenanya, hal ini akan sangat berguna ketika peserta didik kembali ke tanah air.

Maka, mari belajar di belanda, kenali masyarakat dunia, buka cakrawala berpikir kita, bersaing sehat dengan calon-calon pemimpin bangsa lain di Belanda, untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 comments:

let's share knowledge! :)

 

© 2013 wellcome to saxera's zone. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top