
Malu juga sih, pas mau ngomongin alasan-alasan kenapa Belanda cocok untuk dijadikan tujuan belajar, secara, penulis belum pernah menganyam pendidikan di negeri Ratu Beatrix tersebut, ntar dikirain asal lagi, namun demi keinginan kuat untuk merubah rumor menjadi fakta—o em ji, kayak infotainment ajah!—maka, alasan-alasan tersebut patut dikemukakan, agar alasan penguat Belanda sebagai tujuan belajar, tak hanya jadi Gossip belaka!—halah!—.
Apa ajah si alasannya? Neh dia!
Alasan pertama, “sebab Masyarakat Belanda Multikultural”
Enggak ngerasa comfort-kan kalo belajar di tengah lingkungan yang tak sejalan dengan pola pikir kita yang nota benenya berpendidikan? Terlebih jika mereka memilih bersikap apatis bahkan antipatif terhadap kita—biasanya kepergok ama kayak ginian di desa-desa terpencil nun jauh dari peradaban—dengan tanpa alasan yang jelas. Hal tersebut tentu sangat mengganggu proses belajar kita. Sungguh sangat menyebalkan! Dapat nilai –D hanya karena masyarakat yang enggak bisa nerima kita! Banyak kok korbannya, Mbak ku salah satunya!(curhat).
Jika tempat belajarnya adalah Belanda, tentu ceritanya akan berbeda. Masyarakat yang multikulturalis dan sangat open mind di Belanda terhadap segala perbedaan, memungkinkan kita ngerasa comfort untuk belajar dan mengoptimalisasi segala bentuk potensi kita dan ide-ide lainnya dengan berbagai cara tanpa sibuk memikirkan kungkungan mindset masyarakat tradisional lagi—ck ck ck—maka, gak usah ngerasa malu lagi atau ngerasa nggak enak jika pola pikir dan tingkah laku yang kita miliki berbeda dengan kebanyakan orang!
Alasan kedua, “Kualitas Pendidikan yang Beragam”.
Kerapkali ngerasa bingungkan pas pertamakali mau masuk Perguruan Tinggi (PT)? Seabrek alasannya, seperti PT-nya nggak berkualitas, biayanya mahal namun tidak dibarengi dengan kualitasnya, dan pastinya jurusan atau program studi enggak ada yang sejalan dengan pemikiran kita—manja banget, Bhu??? Yang ini cerita pribadi loh!!!—yup alasan-alasan tersebut emang kerap menjadi pengganjal yang gak enak bener rasanya pas mau ngelanjutin studi.
Belanda hadir untuk menjadwab problema tersebut. Pendidikan di Belanda sangatlah beragam. Banyak pilihan yang dapat diambil, tinggal gimana pinter-pinternya kita memosisikan diri.
Meski kuantitas jenis pendidikan di Belanda sangatlah beragam, namun pemerintah Belanda tidak serta merta melupakan kualitasnya, ini dapat dilihat dari pengakuan dunia internasional berupa apresiasi terhadap hasil riset internasionalnya yang menempati peringkat tertingg—uh… bikin ngiler ajah!—.
Alasan ketiga, “sebab Belanda Jantung Eropa”.
Tau
Untuk masalah yang satu ini, agaknya hanya Belanda yang bisa menjawab. Secara, letak geografis Belanda yang berada di tengah-tengah benua eropa, hal ini sangat memungkinkan para pelancong atau pelajar di Belanda untuk menjelajah Negara eropa lainnya—Andrea Hirata sampai ke eropa pertamakali ke Bandara Schipol
Alasan keempat, sebab Biaya Pendidikan di Belanda Relative Murah”.
18.750 Euro—jika di kurs ke Rupiah dengan jumlah per euro 14.000 sama dengan 2.622.500.000 Rupiah—untuk setiap tahun akademik, murah gak tuh? Yang lagi makan di warteg (warung tegal), pasti oreknya pada berguguran, yang lagi makan di Rumah Makan Padang, pasti ilfil (ilang feeling) sama rendangnya, yang lagi makan Sate Madura, pasti tusukannya hampir ketelen—moga ajah gak bener, ntar gue juga yang kena imbas, secara gue orang madura juga!—yukkk…, itu kalo kuliahnya di Leiden, namun tergantung juga sih ama program yang diambil! Lantas gimana dengan PT lainnya? Tentu gak jauh berbeda.
Bagi kebanyakan masyarakat
Alasan kelima, “sebab Belanda Memiliki Atmosphere Budaya Mahasiswa”.
Dari beberapa sumber yang saya baca, komunitas pendidikan di Belanda sangat memberikan perhatian terhadap intensitas peserta didik terhadap masyarakat sekitar. Oleh karenanya atmosphere budaya pelajar di tengah masyarakat yang multikulturalis sangat kental terasa.
Alasan keenam, “ sebab Belanda Menyuguhkan Dunia yang Serba Internasional”.
System pendidikan, Lingkungan, peserta didiknya, dan seabrek ihwal pendidikan di belanda memang tak pernah luput dari bau internasional. Sekedar menyebutkan, Belanda menawarkan program studi berbahasa inggris, hal ini menjadi tonggak dan bahan kacaan Negara lain yang nota benenya tidak menggagas program studi berbahasa inggris. Ini difasilitasi tak lain agar para pelajar yang datang dari berabagai Negara di dunia tidak kesulitan untuk belajar di Negara Tulip tersebut. Hal ini masih ditopang dengan dibukanya program internasional yang hingga kini mencapai lebih dari 1.400 program studi—Nah loe, kurang baik apa lagi sih pemerintah Belanda?—.
Alasan lain dari mahasiswa Internasional yang kuliah di Belanda.
Shenghua Tan (21),
B in International Business and Management
Studies,
Studying in
compared to other countries, and you can get a more specialized education. Make sure
you are familiar with Dutch regulations, and then you will have a nice experience in
the
being the link between our own country and the
“Linking knowledge worldwide means bringing people together!”
0 comments:
Posting Komentar
let's share knowledge! :)