Russia, mendengar namanya, yang terlintas dalam benak saya pertamakali adalah, masyarakatnya yang rasis, tertutup, kejam, tidak beragama—implikasi konstruksi social yang dibangun pasca peristiwa 65—dan segala hal yang konotasinya negative. Wajar mungkin yah, sebab dari semua film Hollywood yang pernah saya tonton, orang Russia memang selalu digambarkan demikian, sebut saja misalnya film Transporter 3, James Bond dan mungkin juga film The Tourist. Demikian, setelah pergi kesana dan berinteraksi dengan masyarakatnya, ada kesan berbeda yang saya dapatkan.
![]() |
Global Village |
Lalu, hal unik apa saja yang saya
temukan? Let’s find out!
The People
![]() |
In front of Cathedral with my US Fellas |
Umh, orang-orangnya? Sebenarnya
teori relativitas dalam disiplin ilmu social memang benar adanya, sama persis
dengan kesan yang saya dapatkan selama di Russia. Saat di Ostashkov, saya
tinggal di sebuah desa kecil. Tidak jauh dari tempat acara ada sebuah Gereja
Kathedral yang cantik sekali. Arsitektur bangunan yang indah, dipadu dengan
kondisi lingkungan asri serta berada tepat di sisi danau Seliger, membuat
bangunan tersebut semakin Indah. And guess what? Masyarakat di sekitar area
sangat ramah sekali. Mereka senang menyapa kami, mengajak foto bersama dan yang
paling mengasyikan adalah, kami dikasih buah Cherry yang masih segar! Alamak!
Yet, beda tempat beda pula
isinya. Kondisi yang berbalik 180 derajat terjadi saat saya di Moscow.
Masyarakatnya sangat dingin, individualistic dan egois saya pikir. Dan itu saya
alami bukan sekali dua kali, tapi berkali-kali di tempat yang berbeda-beda pula
seperti di Subway, Restoran dan di jalanan.
Vodka
Salah seorang kawan sempat
menyinggung, “Jika di banyak Negara setiap anak yang baru lahir akan diberi Air
Susu Ibu (ASI) eksklusive, maka di rusia, justru akan dikasih Vodka!”, istilah
tersebut tentu hanyalah sebuah anekdot, namun munculnya istilah tersebut tentu
bukan tanpa alasan, sebab memang, orang Rusia paling suka dengan jenis minuman
yang satu ini. Mengitari jalanan di Russia, akan dengan sangat mudah kita
temukan botol-botol bekas minuman keras, terlebih di Moscow. Well, tapi memang
begitulah Russia. J
The Never Ending Party Country
Yes, they love party so much!
Bayangkan, dari sejak matahari terbenam hingga matahari kembali terbit, mereka
masih kuat buat party! Mungkin saya memang termasuk orang yang tidak gaul, jadi
kurang paham dan tidak akan pernah kuat untuk melakukan hal serupa! Tapi
agaknya memang, label “The Never Ending
Party Country” cocok untuk untuk disematkan ke Negara paling luas di dunia
tersebut. hohoho
![]() |
St.Petersburgh |
The Beautiful St.Petersburgh
Salah seorang teman bertanya,
jika kamu punya kesempatan untuk megunjungi Negara atau kota yang sudah pernah
kamu kunjungi sebelumnya, maka Negara atau Kota apakah itu? Dengan sigap saya
jawab, “St. Petersburgh!” why? Sebab
selama hidup saya, tidak pernah sekalipun saya merasa jatuh cinta pada sebuah
kota sejak pertama melihat, but St.Petersburgh! arsitek bangunannya,
kanal-kanal cantiknya, akses transportasi yang mudah, banyaknya
bangunan-bangunan bersejarah yang dapat dengan mudah ditemukan, hingga museum
Hermitage yang dikenal sebagai salah satu museum terbesar di dunianya, gak
heran jika kota ini disebut sebagai salah satu kota teromantis di dunia.
Moscow, Just Big City
![]() |
Kremlin |
Nothing interest regarding with Moscow. Yes, itu kesan yang saya
dapatkan saat tiba di Moscow, mungkin karena hanya kota metropolitan just like
Jakarta atau karena sebelumnya telah dibikin melting sama St.Petersburgh, saya
kurang tau, yang pasti, tidak ada yang menarik dari kota ini. Palingan hanya
kawasan Red Square dan Kremlin saja, selebihnya gak ada!
Well, They Identified Russia is Moslem, Serious Like Serious???
Yes, sebagaimana rasa shock kamu
saat membaca poin ini, saya juga tidak akan pernah percaya sebelum akhirnya
ungkapan itu keluar sendiri dari mulut orang Russia sendiri. Jadi ceritanya,
dalam sebuah workshop, setiap peserta, disuruh untuk mengidentifikasi Negara
masing-masing. Saya sendiri mengidentifikasi Indonesia dengan Bali, Diversity
dan Sate. Teman saya dari China mengidentifikasi negaranya dengan Komunis dan
Chopstick, nah saat tiba giliran teman-teman dari Russia, salah satu istilah
yang keluar adalah kata, “Moslem”. What???
Masa Moslem? Tanya saya secara personal, lalu dia menjawab, “yes, Moslem, cause
20% of people in this country are Moslem!” glek… gitu tah?
Dan, sebenarnya masih ada cerita
menarik lain sih, tapi agaknya sukar untuk saya ceritakan dalam tulisan ini.
Jika masih penarasan Russia itu kayak gimana, ya pergi saja kesana! Hohoho… I love St.Petersburgh but Moscow, that’s all….
0 comments:
Posting Komentar
let's share knowledge! :)